Kali ini, aku mau tidak mau musti membahas tentang mbribik. satu kata yang akhir-akhir ini meraung-raung di telingaku. tapi sebelumnya, aku kasih tahu dulu arti kata mbribik.
Mbribik adalah istilah bahasa jawa untuk pendekatan (PDKT). Cowok-cewek gitu. Walaupun berasal dari bahasa jawa, sebenarnya aku sendiri baru tahu kata mbribik ini pas aku sudah di Jogja. Sebelumnya, di tempat asalku Salatiga, aku gak pernah denger kata sakti yang satu ini. Entah karena di Salatiga aku kurang ngeksis, atau karena d Jogja aku salah gaul? 😀 (kayaknya sih yang kedua).
Akhir-akhir ini aku dapet julukan baru (Bully) di tongkrongan sebagai tukang bribik. –jiah.. Julukan tersebut berawal dari serangkaian kejadian yang teramat-sangat bodoh dan manggelikan (sebenarnya salah gw juga sih 😛 ). Tapi ada satu kejadian yang palling bodoh, dan selalu di ungkit-ungkit dan di ulang-ulang sebagai bahan “Bully” di tongkrongan.
Kejadiannya tanggal 16 Agustus lalu. Waktu itu aku sama tiga temen tongkrongan berencana melakukan pendakian gunung Merbabu. Pada siang harinya kita pergi kewarung kelontong untuk membeli perbekalan. Kejadian bodoh itu bermula dari niat ku untuk membeli 4 buah bateree AAA Alkaline, untuk senter police, yang ketika itu kebetulan lupa di charge batree bawaanya. Mbak-mbak yang jaga warung ternyata agak kocak, dia suka ngajak bercanda gitu. Sebagai bentuk pengharggan aku timpali juga becandaan mbaknya, yang ternyata berujung duka dan jadi bahan bully.
bayangkan, Ketika itu aku cuman minta diskon sama mbaknya sebagai bahan guyon (kebodohan gw juga sih, timbang batree AAA kenapa minta diskon? didepan anak-anak tongkrongan lagi??). Sama anak-anak yang lain aku langsung jadi tersangka mbribik | modus. jiahh… 😛
Akhirnya kami berempat menghabiskan malam 17 agustus dengan mendaki gunung Merbabu. Tepat pukul 2 pagi petaka muncul. Batree LI-Ion senterku habis. Dengan sigap aku keluarin 3 buah bateree AAA buat gantiin batree yang abis. Dengan tidak kalah sigap, saladin temen gw langsung mengungkit masalah diskon batree AAA siang tadi. itulah kali pertama gw di sebut tukang mbribik. Setelah itu, di jidat ku terukir kata sakti “Mbribik“
gilak cuman gegara batree AAA doang, sampe sekarang kalo aku lagi ngobrol sama orang. Aku sudah harus siap-siap di teriakin mbribik. Dude Please.
Sampai-sampai ada beberapa temen ngasih saran supaya aku bikin buku “tutorial bribik”. temen yang lain “tips dan trik bribik cepat dan efisien”. Kayaknya temen-temen ku pada salah makan. (susah bedain antar ngasih saran sama ngece)
Sekian cerita sedih ku, satu kesimpulan yang bisa kita tarik dari tulisan diatas adalah “gw salah gaul”.
gw salah gaul
satu pesan:
Pembribikan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan 😀 waspadalah!!
nice picture from: http://www.keepcalm-o-matic.co.uk/p/urip-iku-mung-mampir-mbribik/